Kamis, Desember 20, 2007

Jangan Menjadi Karyawan

Ingin Kaya Raya ? Jangan lama lama jadi Karyawan.
Oleh : Bp.Purdi E Chandra

Sebelum melepas si buyung kuliah di Yogya, awal 90-an, Baharudin, seorang dosen universitas di Padang, berpesan pada si Buyung, " Belajarlah yang giat, raih nilai dan rangking di kelasmu, niscaya kamu akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Itu jaminan masa depan yang pasti ".
Buyung memang anak patuh. Delapan tahun kemudian, ia sudah bergelar Master dalam ilmu Ekonomi, termuda di angkatannya. Buyung menjadi senior manager di sebuah bank swasta dengan gaji tinggi. Ia bisa mengkredit BMW dan mencicil rumah type 120.
Sayang, badai krismon membuat bank tempat Buyung bekerja masuk perawatan BPPN dan ia masuk daftar PHK. Karena masa kerja belum lama, pesangonnya tak cukup menutup tagihan mobil dan rumahnya.
Beruntung, teman lamanya di Yogya, menawari peluang menjadi dosen di universitas swasta di Yogya. Peluang itu diambil. Konsekwensinya, meski bergelar master, ia hanya mendapat gaji seperempat dari jumlah yang diterimanya semasa menjadi bankir. Ia mulai hidup baru : tinggal di rumah kontrakan sederhana dengan kijang butut yang dibeli dari sisa pesangon. Sambil berjuang keras mencari proyek penelitian yang siapa tahu bisa jadi kejutan ekonomi keluarganya. Buyung mulai sadar, " Nilai dan prestasi terbaik di kelas bukan jaminan mendapat penghasilan baik dan jaminan masa depan. Saya mohon saran Bang Purdi untuk mencarikan solusi ". tulis Buyung dalam email yang dikirim ke mailboks pribadi saya.
Rupanya buyung keliru mengindentifikasi penyebab kegagalan kariernya. Bukan itu sebabnya, tapi karena Buyung terkondisi dengan sebuah mindset : mencari pekerjaan dan menjadi karyawan adalah satu - satunya jalan setelah lulus kuliah. Pola pikir mengambil resiko tak pernah ada.
Semua tahu, nyaris setiap bangun tidur diva kenamaan Indonesia Kris Dayanti, sudah ditawari peluang konser dengan honor ratusan juta hanya dengan menyanyi tiga atau lima lagu saja. Belum lagi tawaran iklan berbagai produk. Tapi pernahkah kita dengar, Kris menamatkan kuliah dan meraih gelar ?
Tak perlu contoh lain, kalau dulu memilih menamatkan kuliah di UGM, hampir pasti saya tak akan berani memulai bisnis Bimbingan Belajar Primagama, yang kini telah berubah menjadi Holding company beromzet ratusan milyar. Meski dulu saya belum pernah mendengar kata - kata Robert T Kiyosaki, " If You Want To Be Rich and Happy, Don't Go To School ? " , saya sudah sadar, pintar dan dapat rangking di sekolah tidak menjamin seseorang akan sukses dan kaya raya. Saya bahkan yakin, semakin lama seseorang sekolah, semakin tidak kreatiflah ia. Dan ia semakin takut mengambil resiko.
Kris Dayanti bisa saja meraup puluhan bahkan seratus juta lebih dari konsernya, tapi seorang pengusaha event organizer yang kreatif, mampu meraup lebih dari satu milyar rupiah dari banyaknya sponsor dan penjualan tiket penonton konser Kris Dayanti yang dikelolanya.
Kita semua tahu, lewat pekerjaan yang ditekuninya bertahun - tahun pada akhirnya orang ingin hidup makmur dan terjamin masa depannya. Istilah gampangnya, hidup kaya raya. Tapi tak banyak orang yang menyadari bahwa sejak masuk kuliah, sebenarnya seseorang telah menyiapkan dirinya untuk hidup miskin.
Mustahil seorang bidan, misalnya, akan mampu mengkredit sebuah Toyota Kijang LGX di usia pensiunnya, kecuali dia memiliki jiwa entrepreneur. Misalnya dengan mengelola klinik atau rumah bersalin di rumah yang bisa dikelola bersama kolega bidan lain. Grup RS Herlina di Jakarta salah satu kisah sukses dari hal ini.
Banyak orang tak juga menyadari, terlalu lama menjadi karyawan dan merasa sukses dengan keberhasilan - keberhasilan adalah semu belaka. Kalau kita menjadi seorang manager marketing bank, dan suatu ketika berhasil memasarkan produk perbankan tempat kita bekerja, kita tentu berharap mendapat kenaikan gaji dari sukses itu. Dan ketika itu didapat, kita merasa berhasil. Padahal, keuntungan sang pemilik bank jauh berlipat kali dari kenaikan gaji yang diberikan pada para karyawannya. Jadi, siapa yang lebih untung : Karyawan yang punya ide marketing jitu, atau pemilik bank yang pasif dan mampu membayar lebih mahal para karyawan yang kreatif untuk mengelola uangnya menjadi berlipat kali. Jadi mengapa mesti bertahan jadi karyawan ?
Sebuah bisnis kadang bisa dimulai dari kesadaran akan potensi diri sendiri, sayangnya tak banyak orang menyadarinya. Untuk memulai sebuah bisnis, seorang ahli farmasi, misalnya , kadang tak sadar bahwa keahliannya adalah modal utama untuk memulai bisnisnya. Sang ahli farmasi yang bermaindset long life to be an employee tak sadar, ketika berhasil menemukan formula anti kanker ia memilih menjual paten penemuannya pada pabrik farmasi besar dan menerima royalti tanpa pernah tahu berapa persis keuntungan bersih yang tentu saja jauh berlipat kali dari royalti yang diberikan pada penemunya. Padahal, bisa saja sang penemu memilih mencari mitra bisnis yang mau membiayai penemuannya menjadi sebuah bisnis farmasi yang besar dan profitable.
Jadi jangan terlalu lama menjadi karyawan, mulailah mewujudkan mimpi untuk menemukan jalan menjadi pengusaha yang mapan secara finansial. yakinlah, jutaan peluang bisnis selalu tersedia. Lihatlah peluang yang belum dikerjakan orang. Seperti kita tahu, sudah banyak orang menjual wedhang jahe. tapi bagaimana membuat wedhang jahe mampu menghasilkan uang milyaran dollar ? Itu yang perlu kita cari tahu dan mencobanya. [ Dikutip dari Majalah Entrepreneur - Indonesia Edisi 11/Th I / 7 Mei - 7 Juni 2004 ].

Rabu, Desember 12, 2007

Tujuh Kiat Sukses ! ! !

Tujuh Kiat Sukses

Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal. Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses?

Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:

  1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.
  2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
  3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.
  4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.
  5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
  6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.
  7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka.


Best Regards,



Andri Yonathan Halim, SE


Selasa, Desember 11, 2007

Bisnis Yang Luar Biasa

Bisnis MLM

Buka dengan game buku besar hal 61 untuk mengawali mengajak mereka untuk melihat bisnis MLM benar – benar sebagai salah satu bidang mata pencaharian yang bisa di jadikan untuk sandaran masa depan, AJAK UNTUK memiliki sudut pandang yang BERBEDA dari masyarakat awam / kebanyakan.

Bisnis MLM adl sebuah pengembangan bisnis seperti layaknya bisnis franchise, MLM juga bagian dari bisnis ( ref buku cashflow Q dr robert T ) jelaskan perbedaan yang terdapat di Bisnis konv dan MLM

PERBANDINGAN Konvensional dan MLM

  1. modal besar karena ( MLM ada tapi kecil )

- …..tempat (juga biaya untuk renovasi dll ),

- stok barang (kadang2 ada biaya gudang bagi yang skala besar,

- dibutuhkan modal lipat karena biasanya pada bidang tertentu dibayar mundur oleh pelanggannya ( terutama yang bukan pada end user )

sehingga hanya mereka yang memiliki modal besar yang bisa menjadi mata rantai saluran distribusi di konvensional.

  1. ada biaya : ( MLM ada tapi tidak sebesar konvensional hanya item tertentu)

- biaya untuk listrik, telpon, air (bila ada )

- biaya untuk tenaga kerja administrasi dll

- biaya marketing ( untuk promosi : advertising, hadiah dll.) ini cukup besar dan di MLM tidak ada.

  1. terdapat selisih harga untuk mata rantai dari pabrik s/d konsumen. Di MLM ini yang menjadi bonus distributor.
  2. ada biaya untuk re – investasi untuk penyusutan aset maupun untuk pengembangan perusahaan ( baik secara benda maupun SDM untuk melatih agar lebih menguasai bidangnya ini di MLM ada tetapi tidak sebanyak konvensional kitapun juga mengembangkan SDM kita sendiri maupun rekan kerja kita ( bila dibutuhkan tetapi ybs biasanya membiayai sendiri kecuali kasus2 tertentu.
  3. pendapatan tidak terbatas tetapi hal itu bisa dilakukan dengan cara pengembangan / ekspansi tetapi membutuhkan biaya yang sangat besar atau bisa dibilang modal harus di besarkan karena minimal harus memiliki stok barang yang lebih bahkan tempat . Di MLM ada biaya tetapi juga kecil sekali tidak sebesar di konvensional ( kalau pengembangan ke luar kota ) kita tinggal menambah kelebaran kita
  4. resiko besar terutama yang bukan end user

- meliputi resiko di bawa lari oleh pelanggannya,

- kerusakan barang yang menjadi persediaan baik penyebab intern ( salah prosedur penyimpanan, salah prediksi untuk stok / kelebihan stok produk atau kebakaran, maupun ekstern ( keterlambatan pengiriman dari pihak ekspedisi atau kerusakan yang terjadi di pihak ekspedisi baik karena kecelakaan atau hilang kecurian atau penyebab lain , yang penggantiannya biasanya tidak setara dengan harga produk dll.)

- kalau terjadi perselisihan dengan suplier, bisa mengakibatkan tidak mendapatkan barang

- resiko kalau terjadi bencana alam maupun huru – hara, di MLM hal ini sangat kecil sekali resikonya

  1. banyak permasalahan yang dihadapi :

- bidang ketenagakerjaan

- masalah intern baik administrasi maupun kemungkinan kebocoran keuangan dari pihak dalam.

- hubungan dengan pihak ke tiga ( pemerintahan , lingkungan ). Untuk di MLM permasalahan yang di hadapi jauh lebih kecil dan kalaupun ada selisih paham dengan rekan kerja baik Upline, downline maupun crossline dapat diselesaikan dengan mudah, dan sangat-sangat kecil sekali kemungkinan ada korban materi / fisik

  1. menghadapi persaingan dengan kompetitor yang kadang 2 menghalalkan segala cara , dan terus berusaha menjatuhkan dengan mencari setiap celah yang ada, mulai dari merusak sistem suplier, saluran distribusi, perang harga, mengandalkan kekuatan modal/keuangan, cara curang dengan merusak barang kompetitor dengan cara stok besar-besaran dan sengaja dirusak, berbeda dengan di dunia MLM . sulit untuk melakukan trik seperti itu karena tidak akan efektif
  2. hasil yang diperoleh maksimal sekitar 5 % pada umumnya kecuali produk tertentu dan biasanya hanya musiman karena setelah banyak yang meniru biasanya harga akan hancur. Di MLM hasil yang diperoleh kurang lebih sama, dan memiliki konsumen yang lebih loyal dikarenakan yang awalnya di Indonesia sales guide sales secara otomatis berubah menjadi user guide user contoh dari jul sampai ke dr hendarmin misalkan.
  3. untuk konvensional sulit untuk ditinggalkan berlama-lama ( lihat definisi robet T kiyosaki untuk bisnis yang sebenarnya setelah dijalankan 5 – 10 tahun kalau di tinggal berlibur sampai 1 tahun saat kembali bertambah besar bukan hancur ) hal ini untuk tingkat saluran distribusi di tingkat grosir apalagi pengecer biasanya tidak memiliki sistim yang baik sehingga pemilikinya tidak bisa meninggalkan terlalu lama karena akan hancur atau kehilangan pelanggan. Berbeda dengan bisnis HD yang memungkinkan untuk pensiun dini atau setelah 3-5 tahun bekerja bisa untuk pensiun, kalau memang dikehendaki, karena adanya sistem yang dimiliki oleh HD dan didukung oleh Billionaires, dengan pendidikan yang lengkap dan terstruktur dengan baik hal ini memudahkan kita untuk mengembangkan bisnis kita meskipun kita baru pertama kali berkenalan dengan bisnis MLM . ( tidak semua MLM mempunyai support sistem , suport sistem lah yang memungkinkan HD berkembang dengan baik dan cepat , penjelasan menyusul )
  4. bisa diwariskan tetapi kalau sistimnya tidak terbangun dengan baik akan hancur karena yang mewarisi tidak mempunyai kemampuan yang sama, atau lebih baik. Di MLM itu tidak akan terjadi karena apakah semua anaknya tidak ada yang mampu dari anak jul sampai ke anaknya ibu yenny dr malang misalkan.

Jadi kalau kita lihat maka MLM adalah bagian dari bisnis yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga membuat banyak orang dari berbagai kalangan bisa memulai bisnis. Dan saat ini merupakan salah satu profesi yang paling diimpikan oleh banyak orang di amerika, eropa, australia, sebagian asia seperti filipina, malaysia dan terutama jepang, di Indonesia sendiri hal ini masih belum dimengerti oleh banyak masyarakat, kita bisa melihat , dari dunia pendidikan Chichago Univ sudah mengeluarkan gelar khusus untuk jurusan MLM juga di bahas di majalah seperti Success Magazine, serta di Indonesia di majalah Warta Ekonomi, harian bisnis dan harian Surabaya Post yang memuat berita yang sama.

Tetapi sekali lagi saat ini masih sedikit yang mengetahuinya, anda bisa merasakan berapa orang disekeliling anda yang menekuni bidang MLM secara profesional, bandingkan dengan bidang lain , kalau anda memilih maka bidang yang anda pilih yang banyak pesaingnya atau yang sangat sangat sedikit sekali pesaingnya, di HD saja yang betul2 menekuni secara profesional sangat sedikit sekali baru sekitar 50 orang yang betul-betul

BISNIS MLM = +++ bisnis konv + +++ jadi karyawan

Yang enak-enaknya.

Kelebihan bisnis :

  1. pendapatan tak terbatas
  2. waktu bebas
  3. tidak ada yang memerintah atau memarahi
  4. kreatif mengembangkan imajinasi
  5. bisa diwariskan tetapi untuk itu dibutuhkan sistem yang sudah matang, kalau tidak kita sudah melihat banyak contoh orang tuanya bisa dengan baik melakukan tetapi saat di pegang anaknya hancur berantakan.

kekurangan bisnis :

  1. resiko modal, atau kebangkrutan secara materi.
  2. kepusingan yang diakibatkan oleh administrasi,
  3. kepusingan tenaga kerja dll
  4. untuk pengembangan butuh modal yang besar
  5. waktu habis untuk bisnis

kelebihan pegawai :

  1. pendapatan bisa dipastikan
  2. tidak membutuhkan modal yang besar ( karena 1 bulan pertama untuk biaya kita tetaplah sebagai modal.
  3. tidak memiliki resiko secara material
  4. tingkat kepusingan lebih rendah di banding pengusaha untuk adm maupun tenaga kerja
  5. ada pensiun tapi seberapa banyak dan hitung atau bandingkan dengan waktu yang diberikan selama 25 tahun ( mis 100 juta = 4 juta / tahun , = 333.333,33 / bulan, = 8 X 5 = 40 X 4 = 160 jam / bulan --- bila hanya 5 hari kerja , = 2083,33 / jam , kalau 500 juta ,=20 juta / tahun , = 1.666.666 / bulan , = 10.416,6 / jam , kalau setara 1 milyard pensiun kita

kekurangan pegawai :

  1. pendapatan tetap selama 1 tahun naik gaji rata-rata hanya 1 kali dengan besar berkisar maksimal 20 %
  2. sering terinjak secara emosional ( dimarahi baik salah maupun benar )
  3. waktu seakan dirampas oleh pemberi kerja
  4. perkembangan kreatifitas terbatas bahkan ada yang tidak sama sekali
  5. tidak bisa diwariskan

PANDANGAN NEGATIF tentang bisnis MLM dari masyarakat terutama kalau dijadikan sandaran hidup, atau pekerjaan utama :

  1. resiko kehilangan nafkah karena perusahaan mitra kerjanya kabur. apakah di bidang bisnis konvensional ataupun sebagai karyawan tidak memiliki resiko itu ???????? bagaimana kalau supliernya / pabriknya tersendat bahkan tutup, apa tidak sama ????
  2. menguntungkan orang lain, bagaimana dengan bidang yang lain ?????
  3. susah, semakin besar hal yang kita kerjakan tentunya taraf kesukarannya akan berbeda serta juga taraf pengorbanannya, kalau kita hanya puas dengan 1 juta perbulan tidak akan sesusah kalau kita ingin berkembang sampai 5 juta perbulan, apakah di bidang pencarian nafkah yang lain tidak sama ?????
  4. harus belajar ????
  5. harus ulet dan gigih ????
  6. harus kerja keras ????

Salam Hangat,

Andri Yonathan Halim, SE

Karyawan

SUKSES Karyawan

Menjadi seorang karyawan yang teladan, disenangi boss & teman di kantor, dapat penghargaan, naik gaji cepat, dapat bonus banyak, kesempatan dapat promosi / naik pangkat juga cepat.

Apa resepnya, gimana caranya ? gampang saja sebenarnya, tetapi susah untuk dijalankan. Susah bagi mereka yang kurang fokus dan tidak memiliki target dalam bekerja.

Gampang bagi mereka yang berpikir positif dan punya target dalam bekerja.Ini lho resepnya, kami buka semuanya ..!

Siap diperintah Atasan
Tanpa banyak gerutu, anda siap sedia diperintah oleh boss dan lakukan semaksimal mungkin pekerjaan itu. Kalau bisa melebihi dari apa yang ditugaskan, sehingga pencapaian anda selalu maksimal.

Disiplin
Dalam menjalankan tugas, disiplin waktu sangat penting. Anda semakin enak menjalankan pekerjaan jika waktu anda benar - benar teratur. Semakin anda pandai mengatur waktu, mobilitas anda tak terkalahkan.

Kreatif & Rajin
Jangan jadi robot, ide kreatif anda wajib dikembangkan, sikap Rajin dalam bekerja penting sekali. Banyak orang bekerja dengan rajin, tetapi melupakan kreatifitas, jadi yang ada adalah monoton dan bosan.

Berani Bersaing
Bersaing dengan yang lain ? kenapa tidak ! asalkan anda selalu dalam konteks positif dan sikap yang berani untuk maju dan berkompetisi secara wajar dan jujur.

Loyal
Jangan suka berhitung atau pilih - pilih tugas, lebih baik loyal kepada perusahaan, pulang agak telat dan coba gunakan waktu ini untuk belajar banyak dengan atasan anda.

Profesional
Apapun keputusan nya, sikap profesional anda mutlak. Jangan sekali - kali memunculkan sikap negatif anda, hal ini akan menjadi bomerang dikemudian hari.

Berjiwa besar
Kalau kalah bersaing, jujur saja akui itu. Toh waktu terus berjalan dan anda tidak berada di bawah terus, sikap legowo dan introspeksi diri sangatlah penting. Evaluasi diri anda dengan benar, tingkatkan lagi potensi diri anda.

Memutuskan sebuah kesimpulan yang ber ujung pada nasib, hoki dan takdir adalah sebuah keputusan final, dan itu tidaklah mutal 100 %. Jadi jangan humkum diri anda dengan perkataan sudah nasibnya...

Trik naik pangkat ?
Tehnik ini sudah dibuktikan oleh banyak orang sukses. Andapun bisa mencobanya sekarang :

Tempel Boss
Menempel boss bukan berati untuk cari muka, menjilat dan cari celah kosong. Orang lain akan bilang begitu kalau anda tidak memiliki keahlian atau ketrampilan khusus. Jadi ubah cara pandang orang lain itu dengan skill dan kemampuan anda yang menonjol.

Berani berpendapat
Coba berani berpendapat, orang yang cepat naik pangkat biasanya kritis, berani berargument positif dan care terhadap setiap soal. Biasanya boss selalu senang hal ini, siapa tahu anda jadi target utamanya.

Beda
Kalau di tempat kerja anda diwajibkan kerjasama dan kompak dalam bekerja, itu tidak berarti anda semua harus sama. Coba miliki ciri sendiri, sedikit beda dari yang lain, misalnya : dari cara berpakaian, sikap dan keahlian tambahan. Siapa tahu pas pemilihan juga diadakan vooting, nah...kebanyakan orang pasti memilih sesuatu yang beda tersebut. Untuk melakukan suatu pembaharuan, biasanya boss perlu yg sedikit beda, tampil pecaya diri.

Punya Ciri Khas
Punyai keahlian khusus, ada ciri khas nya dan jarang rekan anda memiliki keahlian itu, kemana mana anda selalu dicari dan dimintai tolong. Semakin banyak orang lain minta tolong, semakin menjual anda.....

Ide baru
Tumbuhkan ide baru, jangan miskin ide. Belajarlah sesuatu yang bisa membangkitkan semangat diri anda, walaupun kadangkala ide anda tidak diterima oleh atasan/ boss, setidaknya Ide baru ini sangat bermanfaat bagi diri anda sendiri untuk pengembangan kreatifitas.

SUKSES buat ANDA yang ingin menjadi Karyawan!!!

Best Regards,

Andri Yonathan Halim, SE.