Sabtu, Maret 21, 2009

Madu dapat meredakan sinusitis kronis

Beijing (ANTARA/Xinhuanet-OANA) - USC University Hospital melaporkan bahwa madu dapat membantu meredakan sinusitis kronis.

ADVERTISEMENT

Satu studi laboratorium yang dilakukan di University of Ottawa menemukan bahwa "penghapus kuman alamiah" yang terkandung di dalam madu dapat membunuh bateri yang mengakibatkan sinusitis".

Beberapa peneliti menguji-coba madu pada bahan "biofilm" yang berisi bakteri sinusitis, dan mendapati bahwa madu sesungguhnya lebih efektif dalam membunuh bakteri dibandingkan dengan anti-biotik, yang digunakan secara tradisional.

Direktur Pediatric Clinical Research di Penn State, Dr. Ian Paul, mengomentary studi baru tersebut. "Bakteri tidak berkembang secara baik di dalam madu! Ada data bahwa madu mujarab untuk mengobati luka, dalam memusnahkan bakteri yang berkembang pada luka. Jadi sama sekali tidak mengejutkan bahwa madu akan efektif dalam membunuh bakteri ini."

Dr. Paul dan satu tim di Penn State College of Medicine menyelesaikan satu studi lain tahun lalu, yang mendapati bahwa madu lebih efektif dibandingkan dengan obat batuk komersial dalam meredakan batuk pada anak-anak.

Ada dua jenis madu yang ditemukan para peneliti Kanada tersebut terbukti paling efektif terhadap sinusitis: madu Manuka dari Selandia Baru dan madu Sidr dari Yaman

Selasa, Januari 20, 2009

Kiat Memilih Bisnis MLM

Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan Anda berbisnis!

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Perusahaan MLM yang dipilih sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.

Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.

2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

4. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Dengan demikan, harapan saya, penjelasan di atas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan tambahan. Sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM adalah konsisten karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, dan jaringan itu hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya kembali.


Cheers...


"dikutip dari id.news.yahoo.com/kmps/20090116/tls-kiat-memilih-bisnis-mlm-8d16233.html

Jumat, Desember 12, 2008

9 Tipe Kepribadian Entrepreneur - Yang Manakah Tipe Anda ?

Salah satu yang tak kalah menariknya untuk saya bagi adalah mengetahui
tipe-tipe kepribadian pebisnis, agar kita bisa tahu apa yang
kita butuhkan untuk sukses. Apakah Anda memiliki tipe yang
sama dengan Bill Gates yang visioner atau improver seperti Anita
Roddick
, pendiri Body Shop? Baca saja, tipe-tipe kepribadian
seorang pebisnis di bawah ini.

9 Tipe Kepribadian Entrepreneur --
Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda?


1. The Improver.
Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan
menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki.
Anda menggunakan perusahaan Anda untuk memperbaiki dunia.
Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis.
Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu
kritis terhadap karyawan dan pelanggan Anda.
Contoh Entrepreneur: Anita Roddick, pendiri The Body Shop.

2. The Advisor.
Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan
bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita
harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka
dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan
mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri.
Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.

3. The Superstar.
Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian
seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal
brand
mereka sendiri.

Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics.
Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels & Casino Resorts.

4. The Artist.
Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri
tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering
kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti
pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan
Anda, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.
Contoh Entrepreneur: Scott Adams, pendiri dan penggagas Dilbert.

5. The Visionary.
Sebuah bisnis yang dibangun oleh seorang visioner biasanya
berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda
memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di
sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari
segala macam rintangan.

Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan
kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi Anda
dengan melakukan tindakan nyata.
Contoh Entrepreneur: Bill Gates, pendiri MicroSoft Inc.

6. The Analyst.
Jika Anda menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan
Anda biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam
suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan,
keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya
hebat dalam memecahkan masalah.

Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan
mempercayai orang lain.
Contoh Entrepreneur: Gordon Moore, pendiri Intel.

7. The Fireball.
Sebuah bisnis yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya
dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.
Pelanggan merasa perusahaan Anda dijalankan dengan tingkah
laku
yang fun.

Personality Alert: Anda bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim Anda
dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan
Anda dengan rencana bisnis.
Contoh Entrepreneur: Malcolm Forbes, penerbit dan pendiri Forbes Magazine.

8. The Hero.
Anda memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam
memimpin dunia dan bisnis Anda melalui segala macam tantangan.
Anda adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan
banyak perusahaan besar.

Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh
untuk mendapatkan sesuatu dengan cara Anda tidak akan berhasil
dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses,
percayailah keterampilan kepemimpinan Anda untuk menolong
orang lain menemukan jalan mereka.
Contoh Entrepreneur: Jack Welch, CEO GE.

9. The Healer.
Jika Anda adalah seorang 'penyembuh', Anda bersifat
pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam bisnis Anda. Anda
memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan
disertai dengan ketenangan dari dalam.

Personality Alert: Karena sifat perhatian Anda dan kepenyembuhan Anda
dalam menjalankan bisnis, Anda bisa jadi menghindari realitas
di luar sana dan selalu terlalu berharap. Gunakan skenario
perencanaan untuk persiapan datangnya masalah.
Contoh Entrepreneur: Ben Cohen, salah satu pendiri Ben & Jerry's Ice Cream.

Nah, dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam
menjalankan sebuah bisnis, Anda bisa lebih terarah dalam
membangun bisnis .


Salam Hangat,

Minggu, Desember 07, 2008

8 Kiat Sukses Menjadi Netpreneur!

Terima kasih Anda masih terus setia membaca postingan saya.

Berikut ini, saya akan berbagi kiat-kiat sukses menjadi
netpreneur, diantaranya adalah:

1. Kecepatan.
Dengan segala percepatan perkembangan teknologi, globalisasi,
dan internet, laju perubahan pun semakin cepat dari yang pernah
dibayangkan. Karena itu, Anda harus bisa mengantisipasinya
dan sanggup bereaksi cepat, tapi juga penuh perhitungan.

2. Kemampuan Beradaptasi.
Laju perubahan yang terjadi pada dunia internet membutuhkan
bisnis yang lebih fleksibel dan adaptif dibandingkan sebelumnya.
Anda harus menambah pengetahuan dan mampu menginterpretasinya,
serta secara cepat merespon perubahan tersebut dimanapun
terjadinya baik dalam teknologi dan kompetisi, juga pada
pergantian pola pasar dan pembeli-.

3. Eksperimen.
Seorang netpreneur harus bersedia mencoba ide-ide baru di pasar
yang dibidiknya. Anda tidak memiliki banyak waktu atau hanya
mengandalkan 'market research' yang sudah tidak up to date
untuk mengevaluasi tindakan-tindakan Anda . Eksperimen dan
siap bergerak cepat untuk beradaptasi dengan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan pasar kepada Anda .

4. Inovasi Yang Konstan.
Meluncurkan produk ke pasar hanyalah sebuah permulaan.
Dorongan kompetisi yang tak kenal henti dan tuntutan pasar
terhadap perbaikan membuat fokus bisnis pada inovasi sangat
penting.

5. Kolaborasi.
Sudah menjadi sifat dari netpreneur menjadi kolaboratif. Anda
tidak bisa bekerja sendiri di pergerakan dengan kecepatan
seperti ini. Internet memungkinkan Anda melibatkan banyak
pemilik perusahaan dalam setiap langkah. Mulai dari kelahiran
sebuah produk melalui riset, pembangunan produk, pengemasan,
pengiriman, support dan proses perbaikan yang terus berjalan.

6. Jadilah Penggerak Distribusi.
Tantangan nyata dari dunia bisnis saat ini adalah distribusi
penyebaran merek serta identitas produk dan jasa Anda -.
Satu hal yang paling terasa, internet memperkecil hambatan
distribusi. Untuk itu, Anda harus membangun merek dan saluran
distribusi demi kesinambungan kesuksesan bisnis.

7. Fokus Pada Niche Market.
Internet menjangkau dan mendistribusi kesempatan bisnis pada pasar
baru yang terbuka. Karena itu, netpreneur harus memfokuskan pada
sektor pasar yang terdefinisi dengan baik -yaitu pada niche market
atau pasar ceruk- agar dapat meraih posisi dominan atau menemukan
pasar yang belum atau kurang terlayani. Walau kenyataannya,
kesempatan yang paling menggairahkan terletak pada menciptakan
pasar yang baru.

8. Jadilah Multidisipliner.
Perusahaan dalam era ekonomi baru seperti sekarang menciptakan
solusi dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti
teknologi, content, grafis, layanan dan hubungan. Karena itu,
seorang netpreneur sukses biasanya memahami berbagai disiplin
ilmu.

Itulah kemampuan yang harus dimiliki seorang netpreneur dalam
lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.

Cheers,

Minggu, November 30, 2008

Faktor 'V' - Kunci Sukses Utama Dalam Bisnis

Di posting sebelumnya kami sudah menjelaskan tentang karakter
yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur,
Namun dibalik semua karakter yang harus dimiliki, pastikan juga
Andri memiliki faktor 'V' yang banyak dimiliki oleh para
entrepreneur sukses. Faktor 'V' ini adalah VISI.

Walt Disney penggagas Disneyland- adalah salah satu contoh
entrepreneur yang memiliki visi. Dalam perayaan pembukaan
Disneyland, seseorang menyayangkan Disney yang tak sempat
melihat Disneyland berdiri karena terlanjur dipanggil yang
Maha Kuasa. Tetapi istrinya berkata, Percayalah, dia sudah
melihatnya.

Di masa sekarang, entrepreneur seperti Jeff Bezos pendiri
Amazon.com, Jerry Yang pendiri Yahoo!, Meg Whitman pendiri
eBay, Steve Case pendiri America Online menjadi milyuner
dalam waktu kurang dari 5 tahun. Faktor utama penentu
kesuksesan mereka adalah *visi kreatif* mereka.

Suatu persamaan yang membuat para entrepreneur tersebut
sukses dalam waktu lebih singkat dibandingkan entrepreneur
di masa sebelumnya yang membutuhkan waktu belasan bahkan
puluhan tahun untuk sukses adalah keberhasilan
mengidentifikasi dan mengeksploitasi kesempatan-kesempatan
baru yang muncul dari era ekonomi baru, era internet!


Cheers,

Sabtu, November 29, 2008

Karakter yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur

Kali ini saya akan menjelaskan tentang karakter yang harus
Anda miliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur.

Bagaimanapun, untuk menjadi entrepreneur, tak cukup memiliki
pengetahuan tentang bisnis. Karakter atau jiwa entrepreneur
juga sangat dibutuhkan. Karena itu penting sekali mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri Anda sendiri
untuk mengetahui seberapa besar karakter entrepreneur Anda.

1. Berapa besar komitmen Anda?
Seorang entrepreneur sukses memiliki komitmen yang besar
terhadap bisnisnya. Mudah dipahami memang, tapi sulit dalam
prakteknya. Jika Anda masih berangan-angan memiliki bisnis
sendiri dan belum memulainya, barangkali Anda mesti memperkuat
komitmen Anda dan siap dengan segala resikonya. Bagaimanapun,
tak satupun bisnis di dunia ini yang aman dari resiko. Walau
begitu, resiko juga bisa dimanajemen bukan?! :-)

2. Apakah gelas Anda setengah penuh atau setengah kosong?
Tidak semua orang optimis adalah entrepreneur, tetapi
hampir semua entrepreneur adalah orang-orang optimis.
Setiap entrepreneur biasanya memiliki kemampuan melihat
kesempatan positif dari suatu tantangan situasi. Tanpa
keyakinan optimistis, maka akan sulit memotivasi karyawan,
bertahan pada masa-masa sulit dan mengembangkan bisnis.

3. Apakah Anda senang membuat keputusan?
Keputusan berarti komitmen. Keputusan yang salah bisa mengarah
pada masalah dan menghilangkan rasa hormat dari suatu kelompok.
Memiliki sebuah bisnis -khususnya yang modalnya tidak besar-
berarti harus siap membuat keputusan dengan market research
terbatas dan informasi yang kurang lengkap. Nah, kira-kira
apakah Anda senang membuat keputusan-keputusan demikian?

4. Apakah Anda memiliki uang untuk membuat cita-cita bisnis
Anda terwujud?
Jangan berhenti dulu dari pekerjaan sehari-hari, sampai
Anda memiliki modal yang cukup untuk kelangsungan bisnis.
Memenuhi kebutuhan keuangan untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu
pengorbanan pribadi apakah itu dari tabungan, pinjaman bank,
dll-. Anda juga harus siap jika ternyata ada yang tidak berjalan
sesuai rencana. Nah, apakah Anda sanggup menyokong
kelangsungan business plan agar bisnis Anda tetap bertahan?

5. Apakah Anda senang menjual?
Dalam bisnis, penjualan adalah bagian alami dari segala pekerjaan
bahkan jika mereka tidak pernah bekerja di bidang penjualan
sekalipun-. Sebagai seorang entrepreneur, pekerjaan Anda adalah
'menjual'. Menjual produk Anda, visi perusahaan dan diri Anda
sendiri. Dan Anda harus melakukan ini setiap hari, dalam setiap
waktu. Jika Anda menikmatinya, Andri memang seorang
entrepreneur sejati. :-)

Jika Anda menjawab YA pada sebagian besar
pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti Anda memiliki
karakter entrepreneur dan siap untuk memiliki bisnis
sendiri.

Tetapi jika sebagian besar jawabannya adalah TIDAK,
sebaiknya pertimbangkan untuk menggaet partner bisnis untuk
membantu membuat rencana bisnis Anda menjadi kenyataan. :-)


Cheers,

Kamis, November 27, 2008

4 Pertanyaan Yang Harus Ketahui Sebelum Membuat Hobi Menjadi Bisnis

Hello

Hari ini saya mau berbagi informasi mengenai hal-hal apa
saja yang perlu Anda ketahui sebelum terjun ke dunia
bisnis yang berasal dari hobi. Mudah-mudahan informasi ini
bermanfaat untuk Anda :-)

Memang sih, KELEBIHAN dari membuka bisnis yang berasal
dari hobi, kita tahu betul bahwa kita akan menikmatinya. Kita
juga akan merasa lebih 'fun' dalam mengerjakannya. Jauuhhh..
dari rasa bosen! :-)

Tapi apa benar begitu? Sebelum memutuskan untuk membuat
hobi Anda menjadi bisnis, coba ajukan pertanyaan-pertanyaan
ini ke diri sendiri terlebih dulu.

1. Apakah Anda bersedia melakukan sesuatu yang
berulang-ulang terus?
Diharuskan mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang dengan
baik tentu sangat berbeda dengan mengerjakan aktivitas rekreasi
(hobi) tanpa tekanan dan tanpa target bisnis.

Tentu saja jika ingin mengubah hobi menjadi bisnis, Anda
harus siap dengan konsekuensi ini.

2. Apakah hobi Anda cukup berharga untuk dijadikan bisnis?
Jangan hanya memikirkan kesenangan Anda semata. Lakukan
"market research" sebelum membuat hobi Anda menjadi bisnis.
Jika ternyata prospeknya kurang menguntungkan, sebaiknya jangan
dipaksakan. :-)

3. Apakah hobi Anda bisa tetap memotivasi Anda dalam
menjalankan bisnis hingga 15-20 tahun mendatang?
Tantangan nyata dalam menjalani bisnis yang berasal dari
hobi adalah bagaimana membuat hobi tersebut tetap
menantang, menarik dan berarti sebagai bisnis dalam 15-20
tahun mendatang. Untuk itu, buat daftar mengenai hal-hal
yang paling menarik dan menantang bagi Anda. Lalu tetapkan
satu atau dua ide paling potensial yang bisa memotivasi
Anda dalam menjalankan bisnis.

4. Apakah Anda tetap akan menikmatinya walau...
Jika kelak Anda diharuskan menghasilkan 10 ribu karya atau
melakukan hobi Anda ratusan kali setiap tahun, apakah Anda
akan tetap menikmati hobi Anda?

Intinya, memang tidak ada yang salah dengan membuat hobi
menjadi bisnis. Hanya saja matangkan konsep, lakukan market
research dan rancang business plan sebelum menjalankannya.

Hal penting lainnya adalah memiliki pengetahuan bagaimana
memasarkan bisnis Anda baik secara offline maupun online.
Karena tanpa marketing yang tepat, tidak ada orang yang
akan membeli produk Anda.

Cheers.....